Minggu, 22 Februari 2015

FORMULIR PENDAFTARAN SMPIT NIDAA AS-SUNNAH TAHUN AJARAN 2015/2016

Berikut ini adalah formulir pendaftaran SMPIT Nidaa As-Sunnah tahun ajaran 2015/2016. Silakan isikan form tersebut dengan data yang sesuai.


Powered byEMF Survey


Dengan mengisi formulir ini berarti saya setuju dengan segala aturan yang berlaku di SMPIT NIDAA AS-SUNNAH.



Senin, 16 Februari 2015

TAHFIDZ AKHWAT | SMPIT NIDAA AS-SUNNAH | AL-MURSALAT



Ini adalah video siswi SMPIT Nidaa As-Sunnah (Konsentrasi Tahfidz Al-Qur'an & Bahasa Arab) angkatan I. Subhanallah, mereka dari background yang berbeda-beda akan tetapi memiliki visi yang sama yakni menjadi hafidzah Al-Qur'an. Banyak diantara mereka yang pada awalnya tidak lancar membaca Al-Qur'an, tapi sekarang Alhamdulillah mereka malah menjadi hafidzah.



Jika Anda ingin anak-anak anda menjadi hafidz atau hafidzah, maka daftarkan segera anak-anak atau saudara-saudara anda di SMPIT NIDAA AS-SUNNAH. Tersedia beasiswa untuk anak yatim piatu dan dhuafa.

Terimakasi atas perhatiannya, Wassalamualaikum Wr. Wb.

Pesantren Nidaa As-Sunnah | SMPIT Nidaa As-Sunnah

Minggu, 08 Februari 2015

Say No To V-Day

We are SMPIT Nidaa As-Sunnah, Say No To V-Day, Because it's HARAM_










SMPIT NIDAA AS-SUNNAH KAMPANYEKAN TOLAK VALENTINE'S DAY

Para siswa SMPIT Nidaa As-Sunnah menyerukan untuk menolak Valentine's Day, karena itu adalah budaya kaum kuffur. Berikut adalah dokumentasinya.









Pesantren Nidaa As-Sunnah | SMPIT Nidaa As-Sunnah
ISLAMIC BOARDING SCHOOL FOR JUNIOR HIGH SCHOOL

Jumat, 06 Februari 2015

REKENING DONASI




Rekening Donasi Pesantren Nidaa Al-Haar

BANK       : BNI SYARIAH
NO. REK. : 8459-7079-06
A.N.          : YAYASAN NIDAA AL-HAAR

Konfirmasi jika sudah transfer ke sms no : 0857-7538-1951

Ketik Nama dan alamat anda juga berapa nominal yang anda transferkan.

Kami ucapkan terimakasih atas partisipasi anda dalam membantu mendidik generasi Islam menjadi generasi yang maju dan berprestasi. Semoga amal anda menjadi amal jariyyah yang pahalanya senantiasa mengalir hingga hari kiamat nanti. aamiin,

Pesantren Nidaa Al-Haar

Senin, 26 Januari 2015

PENTINGNYA PENDIDIKAN ISLAM BAGI REMAJA MASA KINI





Lihatlah kelakuan anak-anak sekolah di negeri ini. Betapa miris hati dan keimanan kita melihat seorang siswa yang tugas utamanya adalah belajar akan tetapi mereka malah berbuat maksiat.

Pacaran adalah kemaksiatan
Sebagai Ummat Islam, Ummat yang terbaik tentu segalah perilaku kita haruslah mencontoh para generasi terbaik. Bukannya malah mencontoh generasi yang terlaknat lagi tersesat.

Sudah mafhum di kalangan pelajar di negeri ini istilah yang namanya pacaran. Katanya kalau gak pacaran dianggap tidak laku, tidak gaul dan cupu. Segala ejekan terarah pada pemuda yang tidak punya pasangan (baca : Pacaran).

Padahal tujuan mereka sekolah bukanlah untuk berpacaran. Tujuan mereka adalah untuk menuntut ilmu agar masa depan mereka menjadi cerah. Saya masih ingat dulu ketika masih sekolah SD, di tembok SD tertulis sebuah slogan "Takwa, Cerdas, Terampil". Entah sekarang masih ada atau tidak slogan itu. Tapi yang jelas itu mencerminkan tujuan mulia dari diadakannya pendidikan itu sendiri.

Generasi masa depan tidak mungkin akan menjadi generasi yang Takwa jika ketika mereka sekolah malah melenceng dari tujuannya.

Padahal yang namanya Pacaran itu sama saja mendekati Zina dan Allah telah melarang Ummat Islam untuk sekedar mendekati zina karena itu adalah perbuatan yang keji dan buruk (Lihat Al Israa : 32)

Mengapa terjadi hal semacam ini?

Semua itu terjadi bukanlah kebetulan karena memang sistem yang ada itu memungkinkan untuk hal itu. Pacaran di kalangan remaja usia sekolah saat ini dianggap wajar oleh masyarakat kebanyakan, sehingga konrol terhadap generasi yang suka mendekati zina jadi berkurang.

Apalagi sekolah-sekolah umum yang ada saat ini hanya mengajarkan sebatas jam sekolah saja, tanpa kontrol akhlak siswanya di luar jam sekolah. Hal ini menambah ruwet penanganan masalah remaja ini.

Bagaimana seharusnya?

Maka perbaikan sistem pendidikan harus diutamakan. Kontrol masyarakat juga penting untuk menunjang kesuksesan. Penyadaran masyarakat tentang bahaya dan dosa akibat pacaran juga harus dilakukan secara masif. akan tetapi hal ini membutuhkan waktu yang cukup lama, karena permasalahannya cukup kompleks.

Maka bagi kita yang sudah menyadari kekacauan ini, janganlah menjerumuskan anak-anak kita ke lubang yang sama. Coba benahi diri dari hal kecil di keluarga kita. Persiapkan anak-anak kita agar menjadi generasi yang shalih dan taat, bukan generasi ahli maksiat.

Taqqarub Ilallah, dengan belajar Agama lebih Intensif karena kewajiban ummat manusia adalah belajar tsaqafah Islam. Sementara Sains adalah fardhu khifayah.

Pesantren Nidaa As-Sunnah | SMPIT Nidaa As-Sunnah

KEAJAIBAN ISTIGHFAR


Suatu saat Imam Ahmad bin Hanbal mengadakan safar (berpergian), di perjalanan ia ingin menginap di sebuah masjid, dimana beliau berniat untuk menghabiskan malamnya disana. 

Namun penjaga masjid tidak mengenali siapa beliau ini sehingga ketika beliau meminta izin untuk berada di dalam masjid hingga datangnya waktu Shubuh, penjaga masjid menolaknya. Meskipun beliau sudah berulangkali membujuk sang penjaga masjid untuk diizinkan bermalam di sana, namun keputusan dari penjaga masjid tetap menolak.

Akhirnya Imam Ahmad keluar dari area masjid dan beliau terpaksa mencari tempat bermalam di lain tempat. Ketika beliau diusir hingga keluar area masjid, alhamdulillah lewatlah seorang tukang penjual roti yg melihat kejadian itu. Tukang roti itu tertarik untuk mengetahui apa yg sedang terjadi pada Imam Ahmad sampai diusir oleh penjaga masjid. Ketika Imam Ahmad menceritakan yg dialaminya kepada tukang roti, si tukang roti ini menjadi iba, dan dengan kebaikan hatinya ia menawarkan Imam Ahmad untuk menginap di rumahnya.

Senang dengan tawaran si tukang roti, imam Ahmad pun menerima tawaran tersebut & mereka berdua berjalan menuju rumah pembuat roti. Di rumah pembuat roti, Imam Ahmad dijamu dengan baik layaknya seorang tamu. Entah karena ingin menyembunyikan identitas atau karena tidak ditanya oleh tuan rumah, Imam Ahmad tidak mengenalkan dirinya sebagai Imam Ahmad bin Hanbal, seorang ulama besar yg namanya begitu terkenal. Lalu setelah beberapa saat ramah-tamah, si pembuat roti mempersilahkan Imam Ahmad untuk beristirahat, sementara ia sendiri menyiapkan adonan untuk membuat roti yg akan dijual esok hari.

Lalu ada yg menarik perhatian Imam Ahmad dari pembuat roti ini. Si pembuat roti bekerja sambil melantunkan istighfar. Ia terus beristighfar & terus melafazkannya sampai pekerjaannya selesai. Hal ini didengar oleh Imam Ahmad sehingga membuat beliau terkesan.Keesokan harinya, Imam Ahmad yg penasaran kemudian bertanya kepada pembuat roti,"Semalam terdengar olehku lantunan istghfar yg terus menerus engkau baca ketika engkau sedang membuat adonan roti. Katakanlah kepadaku wahai tuan, apakah engkau mendapat sesuatu dari bacaan istighfar yg engkau baca?". Hal ini sengaja ditanyakan oleh Imam Ahmad karena sebagai seorang ulama yg sangat tinggi ilmu agamanya tentu beliau tahu persis tentang keutamaan istighfar, serta faidah-faidah bagi yg sungguh2 mengamalkannya.

Si pembuat roti lalu menjawab,“Ya.. begitulah adanya.. Sungguh saya benar2 telah mendapatkan faidah dari keutamaan melazimkan istighfar. Demi ALLAH, sejak saya melazimkan istighfar, saya tidak memohon sesuatu kepada ALLAH kecuali pasti dikabulkan. Doa saya selalu diijabah oleh-NYA. Hanya ada satu doa saya yg belum terkabul sampai saat ini.” Imam Ahmad bertanya, “Apa itu?” Si pembuat roti berkata, “(Permohonan untuk) dapat bertemu dengan Imam Ahmad bin Hanbal!” Mendengar hal tersebut, tersenyumlah Imam Ahmad. Nampaknya beliau sudah mengerti hikmah kejadian diusirnya beliau dari sebuah masjid kemarin malam. ALLAH berkehendak mengabulkan doa si pembuat roti dengan perantara peristiwa semalam sampai pada akhirnya beliau bertemu dgn si pembuat roti. Lalu Imam Ahmad berkata,“Wahai tuan, Saya-lah Ahmad bin Hanbal. Demi ALLAH, ALLAH-lah yg mengaturku sehingga bisa bertemu denganmu.”

Subhaanallah, betapa ALLAH mengijabah doa hambaNYA dgn cara yg hambaNYA tidak pernah terpikir. Sungguh ALLAH mendahulukan cinta-NYA kepada hambaNYA daripada cinta hamba-NYA terhadap-NYA_

Pesantren Nidaa As-Sunnah | SMPIT Nidaa As-Sunnah

Jumat, 23 Januari 2015

SEBELUM KITA MENYESAL



Ibarat pepatah mengatakan :

“Good start will lead you to great end.”
(Awal yang baik akan membimbing Anda ke hasil yang luar biasa)


Mulailah dengan awal yang baik dan sesuai dengan syariat.
karena ketika kita sudah baligh dan kita belum puna ilmu apa-apa, kita akan menyesal mengapa ketika kecil dulu kita tidak belajar dengan sungguh-sungguh.

Karena ketika kita sudah dewasa dan kita hanya punya sedikit pengetahuan, kita akan menyesal mengapa ketika kita remaja dulu kita hanya bermain-main tanpa pernah sungguh-sungguh belajar.

Karena ketika kita sudah tua dan kita hanya punya ilmu pengetahuan seadanya, kita akan menyesal mengapa ketika kita muda dulu, kita tidak pernah mau bersungguh-sungguh mencari Ilmu sehingga ketia tua kita tidak cukup bekal untuk mengajari anak-anak kita dengan ilmu yang banyak.

Karena ketika kita telah meninggalkan dunia ini dan kita hanya membawa amal yang sedikit, kita akan menyesal mengapa dulu waktu kita di dunia tidak digunakan untuk beramal sebanyak-banyaknya. Semua itu karena kita tidak pernah mau bersungguh-sungguh dalam belajar sehigga kita hanya tahu sedikit ilmu dan sehingga hanya sedikit beramal (sesuai dengan penetahuannya)

Belajarlah dengan sungguh-sungguh sebelum kita menyesal. Belajar tidak kenal usia karena di akherat usia kita nanti akan sama.

Pesantren Nidaa As-Sunnah | SMPIT Nidaa As-Sunnah


Kamis, 22 Januari 2015

PENERIMAAN SISWA BARU SMPIT NIDAA AS-SUNNAH TAHUN AJARAN 2015/2016




A. Jadwal Kegiatan Penerimaan, Seleksi, dan Daftar Ulang
  1. Gelombang Satu
     Pendaftaran                    : 01 Januari 2015 – 15 Maret 2015
     Seleksi                           : Senin, 16 Maret 2015
     Pengumuman                  : Sabtu, 21 Maret 2015
     Daftar Ulang                  : 23-28 Maret 2015
2. Gelombang Dua
     Pendaftaran                   : 1 April 2015 – 31 Mei 2015
     Seleksi                          : Senin, 1 Juni 2015
     Pengumuman                 : Sabtu, 6 Juni 2015
     Daftar Ulang                   : 8-13 Juni 2015
      
B. Rincian Biaya (Khusus Gelombang I)




ALOKASI
JUMLAH

FORMULIR
Rp 50.000

BIAYA OPERASIONAL PENDIDIKAN
Rp  600.000

BIAYA SERAGAM
Rp 700.000

BIAYA MAKAN PER BULAN
Rp 500.000

BIAYA TEMPAT TIDUR
Rp 400.000

BIAYA LEMARI
Rp 300.000

BIAYA LAIN-LAIN
Rp 100.000







TOTAL
Rp 2.650.000








1.      Tahapan:
a.       Pendaftaran (Pembelian, pengisian, dan pengembalian formulir)
b.      Seleksi Siswa Baru, terdiri dari Wawancara Orang Tua, Wawancara Calon Siswa, dan Tes Akademik Calon Siswa,
c.       Pengumuman Hasil Tes / Seleksi (diumumkan sepekan setelah pelaksanaan Tes), dan
d.      Masa Mendaftar Ulang (sepekan setelah pengumuman), semua calon siswa yang sudah dinyatakan lulus wajib melunasi biaya Kegiatan Kesiswaan pada saat Mendaftar Ulang.

2. Persyaratan Khusus
a.       Calon Siswa SMPIT Nidaa As-Sunnah minimal mampu membaca alquran
b.      Calon Siswa SMPIT Nidaa As-Sunnah bersedia menghafal alquran sesuai target yang sudah ditentukan, yakni 30 Juz

3. Mekanisme
a.       Bagi calon siswa yang berada di sekitar Jabodetabek disarankan mendaftara secara off line (langsung ke seretariat)
b.       Bagi calon siswa yang berada di luar Jabodetabek dapat mendaftar secara on line dengan mengikuti syarat dan ketentuan yang berlaku.

Contact Person : 0857-1937-0010

Pesantren Nidaa As-Sunnah | SMPIT Nidaa As-Sunnah


Rabu, 21 Januari 2015

MENYIKAPI HUJAN



Alhamdulillah hari ini hujan turun begitu deras. Semoga membawa keberkahan dari langit.

Ketika hujan turun kita dianjurkan untuk membaca :

أَللَّهُمَّ صَيِّباً نَافِعاً.

(Ya Alloh jadikanlah hujan yang turun ini lebat dan membawa manfaat)

Namun kadang kita juga memiliki hajat tertentu yang tidak bisa kita tinggalkan, akan tetapi hujan keburu turun. Tanpa bermaksud menolak barokah dari Allah SWT. maka kita dianjurkan untuk membaca :

اَللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلاَ عَلَيْنَا، اَللَّهُمَّ عَلَى اْلآكَامِ وَالظِّرَابِ، وَبُطُوْنِ اْلأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ.

( “Ya Allah! Hujanilah di sekitar kami, jangan kepada kami. Ya, Allah! Berilah hujan ke daratan tinggi, beberapa anak bukit dasar lembah dan beberapa tanah yang menumbuhkan pepohonan.”)

Permasalahan mengenai hujan memang terkadang banyak sekali hal-hal yang sangat membutuhkan hujan. Namun hujan yang ditunggu-tunggu tak jua turun, sehingga menyebabkan kekeringan. Maka kita dianjurkan untuk shalat Ishtisqa yakni shalat meminta hujan. selanjutnya membaca doa :

اللَّهُمَّ اسْقِ عِبَادَكَ وَبَهَائِمَكَ وَانْشُرْ رَحْمَتَكَ وَأَحْىِ بَلَدَكَ الْمَيِّتَ

(“Ya Allah, turunkanlah hujan pada hamba-Mu, pada hewan ternak-Mu, berikanlah rahmat-Mu, dan hidupkanlah negeri-Mu yang mati.")

Demikianlah yang dianjurkan oleh Islam tentang menyikapi hujan. Semoga hari-hari kita senantiasa diberkahi oleh Allah SWT. Dan musim hujan kali ini menjadi berkah buat kaum muslimin seluruhnya. aamiin

Pesantren Nidaa As-Sunnah | SMPIT Nidaa As-Sunnah

Selasa, 20 Januari 2015

KAJIAN BAHASA ARAB & FIQIH KHUSUS AKHWAT DI PESANTREN NIDAA AL-HAAR


Kajian Fiqih dan Bahasa Arab Khusus ibu-ibu diasuh oleh Ust.Miqdad Ali Azka Lc.


Kajian dilaksanakan setiap hari Selasa, Rabu dan Kamis jam 08.00 - 10.00 WIB
Bertempat di Masjid Nidaa As-Sunnah Islamic Centre
Pesantren Nidaa Al-Haar
Jika mau bergabung silakan hubungi kami di nomor kontak 0857-7538-1951
atau datang langsung ke alamat kami di : Jalan Rawa Gede No. 55 Jati Melati,Pondok Melati, Kota Bekasi.

KITAB THAHARAH | BAB MENGUSAP DUA KHUFF (SEPATU)





Hadits No 63

Mughirah Ibnu Syu'bah Radliyallaahu 'anhu berkata: Aku pernah bersama Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam ketika beliau berwudlu aku membungkuk untuk melepas kedua sepatunya lalu beliau bersabda: Biarkanlah keduanya sebab aku dalam keadaan suci ketika aku mengenakannya Kemudian beliau mengusap bagian atas keduanya Muttafaq Alaihi
 
عَنْ اَلْمُغِيرَةِ بْنِ شُعْبَةَ رضي الله عنه قَالَ: ( كُنْتُ مَعَ اَلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فَتَوَضَّأَ فَأَهْوَيْتُ لِأَنْزِعَ خُفَّيْهِ فَقَالَ: دَعْهُمَا فَإِنِّي أَدْخَلْتُهُمَا طَاهِرَتَيْنِ فَمَسَحَ عَلَيْهِمَا )  مُتَّفَقٌ عَلَيْه



Hadits No 64

Menurut riwayat Imam Empat kecuali Nasa'i: bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam mengusap sepatu bagian atas dan bawahnya Dalam sanad hadits ini ada kelemahan
 
لِلْأَرْبَعَةِ عَنْهُ إِلَّا النَّسَائِيَّ: ( أَنَّ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم مَسَحَ أَعْلَى اَلْخُفِّ وَأَسْفَلَهُ )  وَفِي إِسْنَادِهِ ضَعْف ٌ



Hadits No 65

Ali Radliyallaahu 'anhu berkata: Jikalau agama itu cukup dengan pikiran maka bagian bawah sepatu lebih utama untuk diusap daripada bagian atas Aku benar-benar melihat Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam mengusap punggung kedua sepatunya Diriwayatkan oleh Abu Dawud dengan sanad yang baik
 
عَنْ عَلِيٍّ رضي الله عنه قَالَ: ( لَوْ كَانَ اَلدِّينُ بِالرَّأْيِ لَكَانَ أَسْفَلُ اَلْخُفِّ أَوْلَى بِالْمَسْحِ مِنْ أَعْلَاهُ وَقَدْ رَأَيْتُ رَسُولَ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَمْسَحُ عَلَى ظَاهِرِ خُفَّيْهِ )  أَخْرَجَهُ أَبُو دَاوُدَ بِإِسْنَادٍ حَسَن ٍ  



Hadits No 66

Shafwan Ibnu Assal berkata: Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah menyuruh kami jika kami sedang bepergian untuk tidak melepas sepatu kami selama tiga hari tiga malam lantaran buang air besar kencing dan tidur kecuali karena jinabat Dikeluarkan oleh Nasa'i Tirmidzi dan Ibnu Khuzaimah Lafadz menurut Tirmidzi Hadits shahih menurut Tirmidzi dan Ibnu Khuzaimah
 
عَنْ صَفْوَانَ بْنِ عَسَّالٍ رضي الله عنه قَالَ: ( كَانَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَأْمُرُنَا إِذَا كُنَّا سَفْرًا أَنْ لَا نَنْزِعَ خِفَافَنَا ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ وَلَيَالِيَهُنَّ إِلَّا مِنْ جَنَابَةٍ وَلَكِنْ مِنْ غَائِطٍ وَبَوْلٍ وَنَوْمٍ )  أَخْرَجَهُ النَّسَائِيُّ وَاَلتِّرْمِذِيُّ وَاللَّفْظُ لَهُ وَابْنُ خُزَيْمَةَ وَصَحَّحَاه



Hadits No 67

Ali Ibnu Abu Thalib Radliyallaahu 'anhu berkata: Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menetapkan tiga hari tiga malam untuk musafir (orang yang bepergian) dan sehari semalam untuk orang yang menetap --yakni dalam hal mengusap kedua sepatu Riwayat Muslim 
 
عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ رضي الله عنه قَالَ: ( جَعَلَ اَلنَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ وَلَيَالِيَهُنَّ لِلْمُسَافِرِ وَيَوْمًا وَلَيْلَةً لِلْمُقِيمِ يَعْنِي: فِي اَلْمَسْحِ عَلَى اَلْخُفَّيْنِ )  أَخْرَجَهُ مُسْلِم



Hadits No 68

Tsauban Radliyallaahu 'anhu berkata: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam mengirim pasukan tentara beliau memerintahkan mereka agar mengusap ashoib --yaitu sorban-sorban dan tasakhin-- yakni sepatu Riwayat Ahmad dan Abu Dawud Hadits shahih menurut Hakim
 
عَنْ ثَوْبَانَ رضي الله عنه قَالَ: ( بَعَثَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم سَرِيَّةً فَأَمَرَهُمْ أَنْ يَمْسَحُوا عَلَى اَلْعَصَائِبِ - يَعْنِي اَلْعَمَائِمَ -وَالتَّسَاخِينِ- يَعْنِي اَلْخِفَافَ )  رَوَاهُ أَحْمَدُ وَأَبُو دَاوُدَ وَصَحَّحَهُ اَلْحَاكِم



Hadits No 69

Dari Umar Radliyallaahu 'anhu secara mauquf dan dari Anas Radliyallaahu 'anhu secara marfu': Apabila seseorang di antara kamu berwudlu sedang dia bersepatu maka hendaknya ia mengusap bagian atas keduanya dan sholat dengan mengenakannya tanpa melepasnya jika ia menghendaki kecuali karena jinabat Diriwayatkan oleh Daruquthni dan Hakim Hadits shahih menurut Hakim
 
عَنْ عُمَرَ -مَوْقُوفًا- وعَنْ أَنَسٍ -مَرْفُوعًا- ( إِذَا تَوَضَّأَ أَحَدُكُمْ وَلَبِسَ خُفَّيْهِ فَلْيَمْسَحْ عَلَيْهِمَا وَلْيُصَلِّ فِيهِمَا وَلَا يَخْلَعْهُمَا إِنْ شَاءَ إِلَّا مِنْ جَنَابَةٍ )  أَخْرَجَهُ اَلدَّارَقُطْنِيُّ وَالْحَاكِمُ وَصَحَّحَه



Hadits No 70

Melalui Abu Bakrah dari Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam: Bahwa beliau memberikan kemudahan bagi musafir tiga hari tiga malam dan bagi mukim (orang yang menetap) sehari semalam apabila ia telah bersuci dan memakai kedua sepatunya maka ia cukup mengusap bagian atasnya Diriwayatkan oleh Daruquthni dan shahih menurut Ibnu Khuzaimah
 
وَعَنْ أَبِي بَكْرَةَ رضي الله عنه عَنْ اَلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم ( أَنَّهُ رَخَّصَ لِلْمُسَافِرِ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ وَلَيَالِيَهُنَّ وَلِلْمُقِيمِ يَوْمًا وَلَيْلَةً إِذَا تَطَهَّرَ فَلَبِسَ خُفَّيْهِ: أَنْ يَمْسَحَ عَلَيْهِمَا )  أَخْرَجَهُ اَلدَّارَقُطْنِيُّ وَصَحَّحَهُ اِبْنُ خُزَيْمَة  



Hadits No 71

Dari Ubay Ibnu Imarah Radliyallaahu 'anhu bahwa dia bertanya: Ya Rasulullah bolehkah aku mengusap kedua sepatuku? Rasul menjawab: ya boleh Ia bertanya: dua hari? Rasul menjawab: ya boleh Ia bertanya lagi: tiga hari? Rasul menjawab: ya boleh sekehendakmu Dikeluarkan oleh Abu Dawud dengan menyatakan bahwa hadits ini tidak kuat
 
عَنْ أُبَيِّ بْنِ عِمَارَةَ رضي الله عنه أَنَّهُ قَالَ: ( يَا رَسُولَ اَللَّهِ أَمْسَحُ عَلَى اَلْخُفَّيْنِ؟ قَالَ: نَعَمْ قَالَ: يَوْمًا؟ قَالَ: نَعَمْ قَالَ: وَيَوْمَيْنِ؟ قَالَ: نَعَمْ قَالَ: وَثَلَاثَةً؟ قَالَ: نَعَمْ وَمَا شِئْتَ أَخْرَجَهُ أَبُو دَاوُدَ وَقَالَ: لَيْسَ بِالْقَوِيِّ )




KITAB BULUGHUL MARAM  | PESANTREN NIDA AS-SUNNAH | SMPIT NIDAA AS-SUNNAH

BELAJAR MENGAJAR DI SMPIT NIDAA AS-SUNNAH


Siswa SMPIT Nidaa As-Sunnah Sedang melakukan Muraja'ah diawasi oleh seorang Instruktur.
 

Suasana Murajaah Siswa SMPIT Nidaa As-Sunnah.
 

 SMPIT NIDAA AS-SUNNAH | PESANTREN NIDAA AS-SUNNAH


Pembelajaran Fiqh dan bahasa arab oleh Ust. Miqdad Ali Azka Lc.


Siswa SMPIT Nidaa As-Sunnah belajar dengan serius.


Prosesi belajar mengajar SMPIT Nidaa As-Sunnah.
 
Belajar dibina langsung oleh pakar bahasa arab gundul Ust.Miqdad  Ali Azka Lc.

Rabu, 14 Januari 2015

تعريف بحزب التحرير

Selasa, 13 Januari 2015

KITAB THAHARAH | BAB WUDHU







Hadits No. 36

Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu dari Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bahwa beliau bersabda: "Seandainya tidak memberatkan atas umatku niscaya aku perintahkan mereka bersiwak (menggosok gigi dengan kayu aurok) pada setiap kali wudlu." Dikeluarkan oleh Malik Ahmad dan Nasa'i. Oleh Ibnu Khuzaimah dinilai sebagai hadits shahih sedang Bukhari menganggapnya sebagai hadits muallaq.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ : لَوْلَا أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي لَأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ مَعَ كُلِّ وُضُوءٍ أَخْرَجَهُ مَالِكٌ وَأَحْمَدُ وَالنَّسَائِيُّ. وَصَحَّحَهُ ابْنُ خُزَيْمَةَ وَذَكَرَهُ الْبُخَارِيُّ تَعْلِيقًا



Hadits No. 37

Dari Humran bahwa Utsman meminta air wudlu. Ia membasuh kedua telapak tangannya tiga kali lalu berkumur dan menghisap air dengan hidung dan menghembuskannya keluar kemudian membasuh wajahnya tiga kali. Lalu membasuh tangan kanannya hingga siku-siku tiga kali dan tangan kirinya pun begitu pula. Kemudian mengusap kepalanya lalu membasuh kaki kanannya hingga kedua mata kaki tiga kali dan kaki kirinya pun begitu pula. Kemudian ia berkata: Saya melihat Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam berwudlu seperti wudlu-ku ini. Muttafaq Alaihi.
وَعَنْ حُمْرَانَ أَنَّ عُثْمَانَ دَعَا بِوَضُوءٍ فَغَسَلَ كَفَّيْهِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ ثُمَّ تَمَضْمَضَ وَاسْتَنْشَقَ وَاسْتَنْثَرَ ثُمَّ غَسَلَ وَجْهَهُ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ ثُمَّ غَسَلَ يَدَهُ الْيُمْنَى إلَى الْمِرْفَقِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ ثُمَّ الْيُسْرَى مِثْلَ ذَلِكَ ثُمَّ مَسَحَ بِرَأْسِهِ ثُمَّ غَسَلَ رِجْلَهُ الْيُمْنَى إلَى الْكَعْبَيْنِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ ثُمَّ الْيُسْرَى مِثْلَ ذَلِكَ ثُمَّ قَالَ : رَأَيْت رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَوَضَّأَ نَحْوَ وُضُوئِي هَذَا مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ



Hadits No. 38

Dari Ali Radliyallaahu 'anhu tentang cara berwudlu Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam dia berkata: Beliau mengusap kepalanya satu kali. Dikeluarkan oleh Abu Dawud. Tirmidzi dan Nasa'i juga meriwayatkannya dengan sanad yang shahih bahkan Tirmidzi menyatakan bahwa ini adalah hadits yang paling shahih pada bab tersebut.  
وَعَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ - فِي صِفَةِ وُضُوءِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - قَالَ : وَمَسَحَ بِرَأْسِهِ وَاحِدَةً أَخْرَجَهُ أَبُو دَاوُد وَأَخْرَجَهُ التِّرْمِذِيُّ وَالنَّسَائِيُّ بِإِسْنَادٍ صَحِيحٍ. بَلْ قَالَ التِّرْمِذِيُّ : إنَّهُ أَصَحُّ شَيْءٍ فِي الْبَابِ



Hadits No. 39

Dari Abdullah Ibnu Zain Ibnu Ashim Radliyallaahu 'anhu tentang cara berwudlu dia berkata: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam mengusap kepalanya dengan kedua tangannya dari muka ke belakang dan dari belakang ke muka. Muttafaq Alaihi.
وَعَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ زَيْدِ بْنِ عَاصِمٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا - فِي صِفَةِ الْوُضُوءِ قَالَ : وَمَسَحَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِرَأْسِهِ فَأَقْبَلَ بِيَدَيْهِ وَأَدْبَرَ.مُتَّفَقٌ عَلَيْه



Hadits No. 40

Lafadz lain dalam riwayat Bukhari - Muslim disebutkan: Beliau mulai dari bagian depan kepalanya sehingga mengusapkan kedua tangannya sampai pada tengkuknya lalu mengembalikan kedua tangannya ke bagian semula.
وَفِي لَفْظٍ لَهُمَا : بَدَأَ بِمُقَدَّمِ رَأْسِهِ حَتَّى ذَهَبَ بِهِمَا إلَى قَفَاهُ ثُمَّ رَدَّهُمَا إلَى الْمَكَانِ الَّذِي بَدَأَ مِنْهُ



Hadits No. 41

Dari Abdullah Ibnu Amr Radliyallaahu 'anhu tentang cara berwudlu ia berkata: Kemudian beliau mengusap kepalanya dan memasukkan kedua jari telunjuknya ke dalam kedua telinganya dan mengusap bagian luar kedua telinganya dengan ibu jarinya. Diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Nasa'i. Ibnu Khuzaimah menggolongkannya hadits shahih.
وَعَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا - فِي صِفَةِ الْوُضُوءِ - قَالَ : ثُمَّ مَسَحَ بِرَأْسِهِ وَأَدْخَلَ إصْبَعَيْهِ السَّبَّاحَتَيْنِ فِي أُذُنَيْهِ وَمَسَحَ بِإِبْهَامَيْهِ ظَاهِرَ أُذُنَيْهِ أَخْرَجَهُ أَبُو دَاوُد وَالنَّسَائِيُّ. وَصَحَّحَهُ ابْنُ خُزَيْمَةَ



Hadits No. 42

Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Apabila seseorang di antara kamu bangun dari tidur maka hendaklah ia menghisap air ke dalam hidungnya tiga kali dan menghembuskannya keluar karena setan tidur di dalam rongga hidung itu." Muttafaq Alaihi.
وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إذَا اسْتَيْقَظَ أَحَدُكُمْ مِنْ نَوْمِهِ فَلْيَسْتَنْثِرْ ثَلَاثًا فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَبِيتُ عَلَى خَيْشُومِهِ مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ



Hadits No. 43

Dari dia pula: "Apabila seseorang di antara kamu bangun dari tidurnya maka janganlah ia langsung memasukkan tangannya ke dalam tempat air sebelum mencucinya tiga kali terlebih dahulu sebab ia tidak mengetahui apa yang telah dikerjakan oleh tangannya pada waktu malam." Muttafaq Alaihi dan lafadznya menurut riwayat Muslim.
وَعَنْهُ إذَا اسْتَيْقَظَ أَحَدُكُمْ مِنْ نَوْمِهِ فَلَا يَغْمِسْ يَدَهُ فِي الْإِنَاءِ حَتَّى يَغْسِلَهَا ثَلَاثًا فَإِنَّهُ لَا يَدْرِي أَيْنَ بَاتَتْ يَدُهُ مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ وَهَذَا لَفْظُ مُسْلِمٍ



Hadits No. 44

Laqith Ibnu Shabirah Radliyallaahu 'anhu berkata bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Sempurnakanlah dalam berwudlu usaplah sela-sela jari dan isaplah air ke dalam hidung dalam-dalam kecuali jika engkau sedang berpuasa." Riwayat Imam Empat dan hadits shahih menurut Ibnu Khuzaimah.
وَعَنْ لَقِيطِ بْنِ صَبِرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَسْبِغْ الْوُضُوءَ وَخَلِّلْ بَيْنَ الْأَصَابِعِ وَبَالِغْ فِي الِاسْتِنْشَاقِ إلَّا أَنْ تَكُونَ صَائِمًا أَخْرَجَهُ الْأَرْبَعَةُ وَصَحَّحَهُ ابْنُ خُزَيْمَةَ



Hadits No. 45

Menurut riwayat Abu Dawud: "Jika engkau berwudlu berkumurlah."
وَلِأَبِي دَاوُد فِي رِوَايَةٍ إذَا تَوَضَّأْت فَمَضْمِضْ



Hadits No. 46

Dari Utsman Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menyela-nyelai jenggotnya dalam berwudlu. Dikeluarkan oleh Tirmidzi. Hadits shahih menurut Ibnu Khuzaimah.
وَعَنْ عُثْمَانَ رَضِيَ اللَّهُ تَعَالَى عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُخَلِّلُ لِحْيَتَهُ فِي الْوُضُوءِ. أَخْرَجَهُ التِّرْمِذِيُّ وَصَحَّحَهُ ابْنُ خُزَيْمَةَ



Hadits No. 47

Abdullah ibnu Zaid berkata: Bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah diberi air sebanyak dua pertiga mud lalu beliau gunakan untuk menggosok kedua tangannya. Dikeluarkan oleh Ahmad dan dinilai shahih oleh Ibnu Khuzaimah.
وَعَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ زَيْدٍ قَالَ : إنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَتَى بِثُلُثَيْ مُدٍّ فَجَعَلَ يَدْلُكُ ذِرَاعَيْهِ أَخْرَجَهُ أَحْمَدُ وَصَحَّحَهُ ابْنُ خُزَيْمَةَ



Hadits No. 48

Dari dia pula: bahwa dia pernah melihat Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam mengambil air untuk mengusap kedua telinganya selain air yang beliau ambil untuk mengusap kepalanya. Dikeluarkan oleh Baihaqi. Menurut riwayat Muslim disebutkan: Beliau mengusap kepalanya dengan air yang bukan sisa dari yang digunakan untuk mengusap kedua tangannya. Inilah yang mahfudh.
وَعَنْهُ أَنَّهُ رَأَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْخُذُ لِأُذُنَيْهِ مَاءً غَيْرَ الْمَاءِ الَّذِي أَخَذَهُ لِرَأْسِهِ. أَخْرَجَهُ الْبَيْهَقِيُّ وَهُوَ عِنْدَ مُسْلِمٍ مِنْ هَذَا الْوَجْهِ بِلَفْظِ : وَمَسَحَ بِرَأْسِهِ بِمَاءٍ غَيْرِ فَضْلِ يَدَيْهِ وَهُوَ الْمَحْفُوظُ



Hadits No. 49

Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Sesungguhnya umatku akan datang pada hari kiamat dalam keadaan wajah dan tangan yang berkilauan dari bekas wudlu. Maka barangsiapa di antara kamu yang dapat memperpanjang kilauannya hendaklah ia mengerjakannya. Muttafaq Alaihi menurut riwayat Muslim.
وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ : سَمِعْت رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ : إنَّ أُمَّتِي يَأْتُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ غُرًّا مُحَجَّلِينَ مِنْ أَثَرِ الْوُضُوءِ فَمَنْ اسْتَطَاعَ مِنْكُمْ أَنْ يُطِيلَ غُرَّتَهُ فَلْيَفْعَلْ مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ وَاللَّفْظُ لِمُسْلِمٍ



Hadits No. 50

'Aisyah Radliyallaahu 'anhu berkata: Adalah Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam suka mendahulukan yang kanan dalam bersandal menyisir rambut bersuci dan dalam segala hal. Muttafaq Alaihi.
وَعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ : كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُعْجِبُهُ التَّيَمُّنُ فِي تَنَعُّلِهِ وَتَرَجُّلِهِ وَطَهُورِهِ وَفِي شَأْنِهِ كُلِّهِ مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ



Hadits No. 51

Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Apabila kamu sekalian berwudlu maka mulailah dengan bagian-bagian anggotamu yang kanan." Dikeluarkan oleh Imam Empat dan shahih menurut Ibnu Khuzaimah.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( إِذَا تَوَضَّأْتُمْ فابدأوا بِمَيَامِنِكُمْ )  أَخْرَجَهُ اَلْأَرْبَعَةُ وَصَحَّحَهُ اِبْنُ خُزَيْمَةِ



Hadits No. 52

Dari Mughirah Ibnu Syu'bah Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam berwudlu lalu beliau mengusap ubun-ubunnya bagian atas sorbannya dan kedua sepatunya. Dikeluarkan oleh Muslim.
عَنْ اَلْمُغِيرَةِ بْنِ شُعْبَةٍ رضي الله عنه ( أَنَّ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم تَوَضَّأَ فَمَسَحَ بِنَاصِيَتِهِ وَعَلَى اَلْعِمَامَةِ وَالْخُفَّيْنِ )  أَخْرَجَهُ مُسْلِم
Hadits No. 53

Dari Jabir Ibnu Abdullah Radliyallaahu 'anhu tentang cara haji Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Mulailah dengan apa yang telah dimulai oleh Allah." Diriwayatkan oleh Nasa'i dengan kalimat perintah sedang Muslim meriwayatkannya dengan kalimat berita.
عَنْ جَابِرٍ بْنِ عَبْدِ اَللَّهِ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا -فِي صِفَةِ حَجِّ اَلنَّبِيِّ صَلَّى اَللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- قَالَ صلى الله عليه وسلم ( اِبْدَؤُوا بِمَا بَدَأَ اَللَّهُ بِهِ )  أَخْرَجَهُ النَّسَائِيُّ هَكَذَا بِلَفْظِ اَلْأَمْر ِ وَهُوَ عِنْدَ مُسْلِمٍ بِلَفْظِ اَلْخَبَر



Hadits No. 54

Dia berkata: Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam jika berwudlu mengalirkan air pada kedua siku-sikunya. Dikeluarkan oleh Daruquthni dengan sanad yang lemah.
عَنْهُ قَالَ: ( كَانَ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم إِذَا تَوَضَّأَ أَدَارَ اَلْمَاءَ عَلَى مُرْفَقَيْهِ )  أَخْرَجَهُ اَلدَّارَقُطْنِيُّ بِإِسْنَادِ ضَعِيف



Hadits No. 55

Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Tidaklah sah wudlu seseorang yang tidak menyebut nama Allah." Diriwayatkan oleh Ahmad Abu Dawud dan Ibnu Majah dengan sanad yang lemah.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( لَا وُضُوءَ لِمَنْ لَمْ يَذْكُرِ اِسْمَ اَللَّهِ عَلَيْهِ )  أَخْرَجَهُ أَحْمَدُ وَأَبُو دَاوُدَ وَابْنُ مَاجَهْ بِإِسْنَادٍ ضَعِيف ٍ



Hadits No. 56

Dalam hadits serupa yang diriwayatkan oleh Tirmidzi dari Said Ibnu Zaid dan Abu Said Ahmad berkata: Tidak dapat ditetapkan suatu hukum apapun berdasarkan hadits itu.
لِلترْمِذِيِّ: عَنْ سَعِيدِ بْنِ زَيْد وَأَبِي سَعِيدٍ نَحْوُه ُقَالَ أَحْمَدُ: لَا يَثْبُتُ فِيهِ شَيْء



Hadits No. 57

Dari Thalhah Ibnu Musharrif dari ayahnya dari kakeknya dia berkata: Aku melihat Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam memisahkan antara berkumur dan hirup air melalui hidung. Riwayat Abu Dawud dengan sanad yang lemah.
عَنْ طَلْحَةَ بْنِ مُصَرِّفٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَ: ( رَأَيْتُ رَسُولَ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَفْصِلُ بَيْنَ اَلْمَضْمَضَةِ وَالِاسْتِنْشَاقِ )  أَخْرَجَهُ أَبُو دَاوُدَ بِإِسْنَادِ ضَعِيف



Hadits No. 58

Dari Ali Radliyallaahu 'anhu tentang cara wudlu: Kemudian Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam berkumur dan menghisap air melalui hidung dengan telapak tangan yang digunakan untuk mengambil air. Dikeluarkan oleh Abu Dawud dan Nasa'i.
عَنْ عَلِيٍّ رضي الله عنه -فِي صِفَةِ اَلْوُضُوءِ- ( ثُمَّ تَمَضْمَضَ صلى الله عليه وسلم وَاسْتَنْثَرَ ثَلَاثًا يُمَضْمِضُ وَيَنْثِرُ مِنْ اَلْكَفِّ اَلَّذِي يَأْخُذُ مِنْهُ اَلْمَاءَ )  أَخْرَجَهُ أَبُو دَاوُدَ وَالنَّسَائِيّ ُ   



Hadits No. 59

Dari Abdullah Ibnu Zaid Radliyallaahu 'anhu tentang cara berwudlu: Kemudian beliau memasukkan tangannya lalu berkumur dan menghisap air melalui hidung satu tangan. Beliau melakukannya tiga kali. Muttafaq Alaihi.
عَنْ عَبْدِ اَللَّهِ بْنِ زَيْدٍ رضي الله عنه -فِي صِفَةِ اَلْوُضُوءِ- ( ثُمَّ أَدْخَلَ صلى الله عليه وسلم يَدَهُ فَمَضْمَضَ وَاسْتَنْشَقَ مِنْ كَفٍّ وَاحِدَةٍ يَفْعَلُ ذَلِكَ ثَلَاثًا )  مُتَّفَقٌ عَلَيْه ِ.



Hadits No. 60

Anas Radliyallaahu 'anhu berkata: Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melihat seorang laki-laki yang pada telapak kakinya ada bagian sebesar kuku yang belum terkena air maka beliau bersabda: "Kembalilah lalu sempurnakan wudlumu." Dikeluarkan oleh Abu Dawud dan Nasa'i.
عَنْ أَنَسٍ رضي الله عنه قَالَ: ( رَأَى اَلنَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم رَجُلًا وَفِي قَدَمِهِ مِثْلُ اَلظُّفْرِ لَمْ يُصِبْهُ اَلْمَاءُ فَقَالَ: اِرْجِعْ فَأَحْسِنْ وُضُوءَكَ )  أَخْرَجَهُ أَبُو دَاوُدَ وَالنَّسَائِيّ ُ  



Hadits No. 61

Dari Anas r.a dia berkata: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam berwudlu dengan satu mud air dan mandi dengan satu sho' hingga lima mud air. Muttafaq Alaihi
عَنْهُ قَالَ: ( كَانَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَتَوَضَّأُ بِالْمُدِّ وَيَغْتَسِلُ بِالصَّاعِ إِلَى خَمْسَةِ أَمْدَادٍ )  مُتَّفَقٌ عَلَيْه



Hadits No. 62

Umar Radliyallaahu 'anhu berkata: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Tiada seorang pun di antara kamu yang berwudlu dengan sempurna kemudian berdo'a: Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah Yang Esa tiada sekutu bagiNya dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu hambaNya dan utusanNya-kecuali telah dibukakan baginya pintu syurga yang delapan ia dapat masuk melalui pintu manapun yang ia kehendaki." Diriwayatkan oleh Muslim dan Tirmidzi dengan tambahan (doa): "Ya Allah jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku pula termasuk orang-orang yang selalu mensucikan diri."
عَنْ عُمَرَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ يَتَوَضَّأُ فَيُسْبِغُ اَلْوُضُوءَ ثُمَّ يَقُولُ: أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اَللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ إِلَّا فُتِحَتْ لَهُ أَبْوَابُ اَلْجَنَّةِ )  أَخْرَجَهُ مُسْلِم وَاَلتِّرْمِذِيُّ وَزَادَ ( اَللَّهُمَّ اِجْعَلْنِي مِنْ اَلتَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِي مِنْ اَلْمُتَطَهِّرِينَ




KITAB BULUGHUL MARAM | PESANTREN NIDAA AS-SUNNAH | SMPIT NIDAA AS-SUNNAH